Latest Entries »

Kota Ambarawa Dan Sekitarnya.

A. SEKILAS AMBARAWA
Ambarawa terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Sekitar 30 Km arah selatan  Ibukota Propinsi Semarang dan 75 Km Timur Yogyakarta (7 ° 15 ‘28 ” Lintang Selatan dan 110 ° 24′ 19″ Bujur Timur). Dalam Bahasa Jawa, ‘Amba’ berarti luas dan ‘Rawa’ berarti rawa, jadi Ambarawa berarti Rawa yang Luas. Sepertinya, ini merujuk ke sebuah rawa (danau) yang terletak di Kota Ambarawa yaitu Rawa Pening.
Di Ambarawa, kamu bisa menikmati wisata alam sekaligus wisata kuliner. Untuk wisata alam ada beberapa lokasi wisata yang bisa kamu kunjungi yaitu :

Museum Palagan Ambarawa,
Danau Rawa Pening,
Museum Kereta Ambarawa Koening atau Willem I Spoorweg,
Losari Coffee Plantation Resort,
Pasar Bunga Bandungan,
Candi Gedung Songo di perbukitan Gunung Ungaran,
Fort Willem II dan
Gua Maria Kerep.
Sedang wisata kuliner khas kota Ambarawa, yang bisa kamu cicipi di antaranya:
Pecel Tukinem,
Tahu Serasi,
Serabi Ngampin
Eva Coffe House dan
Sate Kelinci Bandungan.

B. OBJEK WISATA ALAM
1. Museum Palagan Ambara. Museum Palagan Ambaran didirikan untuk mengenang sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di Ambarawa pada tanggal 12 Desember 1945 dan pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang.
Museum Ambarawa
Museum Ambarawa
Museum ini yang didirikan tahun 1973 dengan dilengkapi beberapa senjata seperti meriam ukuran 7,7 sentimeter tinggalan Jepang, meriam anti tank, truk pengangkut pasukan milik sekutu yang berhasil direbut Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada zaman dulu ikut dipajang di museum itu.
Monumen Museum Ambarawa
Monumen Museum Ambarawa
 
2. Danau Rawa Pening. Rawa Pening adalah objek yang baik bagi mereka yang suka fotografi.
Sumber
 : http://www.trekearth.com/gallery/photo628255.htm Matahari terbit yang keluar dari sisi lain dari danau. Aktivitas sehari-hari sederhana dari penduduk setempat, seperti nelayan yang berlayar di perahu mereka di pagi hari sebelum matahari terbit untuk menangkap ikan, serta Bukit-bukit di mana pengunjung dapat melihat matahari terbit disebut sebagai Bukit Cinta (Love Hills), menambah keasyikan tersendiri berada di Rawa Pening.
Capturing the Moment. sumber : 
http://www.trekearth.com/gallery/photo630018.htm 3. Museum Kereta Api Ambarawa (sebelumnya bernama Koening Willem I – dibuka pada tahun1873). Museum ini memiliki koleksi beberapa lokomotif tua yang masih bisa digunakan. Pengunjung dapat mencoba jalur Ambarawa-Bedono rak-lagu sejauh 9 kilometer dengan menggunakan kereta wisata pegunungan. Kereta api ini didorong oleh sebuah mesin uap lokomotif yang menggunakan kayu jati sebagai bahan bakar. Snack lokal akan disajikan selama perjalanan.
Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa
Biaya untuk menikmati kereta api dengan kapasitas 90 penumpang ini seharga Rp 1.500.000. Bisa juga menikmati Motor Lorry untuk 5 kilometer Ambarawa-Jambu dengan tarif yang relatif lebih murah. Untuk Informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi Kantor Daerah Operasi IV PT Kereta Api Indonesia (Perusahaan Kereta Api Indonesia, Kantor Wilayah IV) Jalan Thamrin no. 3, Semarang. Phone 024-354 5.382 atau Museum Kereta Api Ambarawa (Museum Kereta Api Ambarawa) Jalan Setasiun no. 1, Ambarawa. Telepon 0.298-91.035.
Koleksi Lokomotif Museum Kereta Api Ambarawa
Koleksi Lokomotif Museum Kereta Api Ambarawa
 
4. Losari Coffee Plantation Resort, di Stasiun Bedono, kereta api akan membawa kita ke Losari Coffee Plantation-Resort and Spa. Resor ini memiliki luas puluhan hektar perkebunan kopi. Di sini kita juga dapat menemukan  tanaman rempah-rempah. Coba deh, nikmati makan siang sambil mengamati pemandangan alam sekitarnya atau menikmati pemandangan dari lima gunung dari beranda. Jangan lupa, bermalamlah di resort ini. Kenapa? karena kamu akan menikmati indahnya Kota Ambarawa di waktu malam plus merasakan suasana jawa di zaman kolonial!
LOSARI SPA 
RETREAT & COFFEE PLANTATION
LOSARI SPA RETREAT & COFFEE PLANTATION
 
5. Pasar bunga Bandungan. Ini terletak di tepi Gunung Ungaran pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut sekitar 7 km dari Ambarawa Kota, Desa Bandungan Kecamatan Ambarawa. Yang sangat bagus sekali tempat untuk dikunjungi, sejuk, segar dan sangat dekat dengan suasana alam pegunungan. Horsen tur untuk melihat bunga, sayuran dan rempah perkebunan. Sebuah pasar tradisional siap untuk menawarkan berbagai barang dagangan lokal, sangat lezat kue kacang (tahu) dan susu kacang segar. Hotel, villa, bungalow, udara terbuka tempat istirahat, restoran, pasar buah yang tersedia di sini. Bandungan Hill resor dengan suberp freshair. Mengunjungi pasar dapat menjadi sangat enlighr tening pengalaman dengan wajah ramah. Di puncak bukit ini terdapat banyak tempat tinggal dan juga resort.
Pasar Bunga Bandungan
Pasar Bunga Bandungan
Beberapa kilometer, Anda dapat mengunjungi peternakan di vegetasi gradien dari bukit-bukit, bertingkat-tingkat baik, salah satu bahkan bisa menemukan daun tembakau. Bandungan juga merupakan wilayah produksi utama bunga potong di Jawa Tengah. Bandungan menghasilkan bunga-bunga potong aster, mawar, tagetes, Gerbera, dahlia, gladiol, krisan, anyelir, lili dan setangkai amarilis.
Pagi Hari di Pasar Bunga Bandungan
Pagi Hari di Pasar Bunga Bandungan
 
6. Candi Gedung Songo, berarti sembilan bangunan (candi). Ini abad kedelapan candi Hindu dari Gedung Songo yang tersebar di sepanjang kaki bukit di sekitar Gunung Ungaran. Sembilan candi cukup sederhana dalam arsitektur, namun pengaturan yang luar biasa menawarkan pemandangan Danau Rawa Pening dan gunung-gunung sekitarnya. Terletak 5 km dari Bandungan (appr. 15 menit berkendara) menuju kaki bukit Gunung Ungaran, di ketinggian 1,300-1,500 m di atas permukaan laut. The Gedong Songo sembilan kelompok candi Hindu yang dibangun pada pertengahan abad 9, Songo artinya sembilan. Pengunjung dapat menikmati udara segar dengan pemandangan pegunungan termasuk banyak lagi daya tarik di sini seperti camping ground, mandi air panas, kuda perjalanan dan hotel.
Candi Kedung Songo
Candi Kedung Songo
 
7. Benteng Willem II. Benteng ini dibangun oleh Belanda. Antara 1942-1946 oleh Jepang benteng ini digunakan sebagai kamp orang Belanda. Sekarang, militer Indonesia menggunakannya, dan ada juga penjara militer bagi laki-laki di dalam sebuah bagian dari gedung besar. Bagian lain masih digunakan sebagai rumah, beberapa keluarga tinggal di sini. Ada gerbang besar di sekitarnya. Anda harus pergi ke belakang jika Anda ingin melihat bagian dalam dan berbicara dengan para penjaga pertama.
Fort Willem II, Ambarawa
Fort Willem II, Ambarawa
8. Gua Maria Kerep. Tempat ziarah umat Katolik ini berdiri pada tahun 1954. Umat Katolik Ambarawa ingin menghadirkan patung Maria seperti yang ada di Gua Maria Lourdes, Perancis serta ingin menjadikannya sarana untuk pejiarahan. Nampak sekali bahwa gua Maria di Kerep sejak semula diusahakan agar bisa meniru kesakralan gua Maria di Lourdes. Itu kelihatan pada pemilihan patung yang mirip dengan patung Perawan Maria di Lourdes.
Gua Maria Kerep
Gua Maria Kerep
C. WISATA KULINER
1. Pecel Tukinem Ambarawa. Pecel ini didirikan oleh almarhumah veronica tukinem sanggrahan ambarawa. Pecel Tukinem dijual mulai  jam 07-12 siang di atas kantor gotong royong setiap hari. Pecel ini biasanya menjadi santapan sarapan pagi. Nah, untuk yang mau beli sesudah jam 12 siang, datang aja di rumah mbok tukinem di daerah sanggrahan, bawah Sekolah Teknik Menengah Dr cipto. Bagi yang ingin pesan agar tidak kehabisan? Silahkan menghubungi : 0298 592 083.
Pecel Tunikem Ambarawa
Pecel Tukinem Ambarawa
 
2. Tahu Serasi. Tahu ini merupakan tahu khas dari daerah Bandungan, Ambarawa. Di daerah ini memang terkenal sebagai sentral pengrajin tahu. Selain tahu serasi juga dijual sari kedelai yang rasanya sangat gurih. Tahu Serasi sendiri warnanya putih bersih dan sangat padat. Rasanya sangat enak dan gurih. Keistimewaannya tahu serasi buatan Bandungan tidak mengunakan pengawet sama sekali. Biasanya menikmati tahu serasi, tahu digoreng terlebih dahulu. Satu bungkus tahu serasi yang isinya delapan potong harganya berkisar Rp 10.000. Menikmati tahu serasi, penjual biasanya menyediakan sambel kecap yang dibuat dengan bawang goreng dan irisan cabe yang dicampur jadi satu dengan kecap manis. Untuk minumannya, tersedia sari kedelai. Rasanya sangat manis dan segar. Minuman ini bisa kamu pesan panas atau dingin.
Tahu Serasi Bandungan, Ambarawa
Tahu Serasi Bandungan, Ambarawa
 
3. Eva Coffee House. Rumah kopi ini merupakan bisnis keluarga penduduk asli ambarawa sejak tahun 1956. Perkebunan kopi yang dimiliki keluarga ini seluas 4 hektar terletak bagian belakang warung kopi. Kopi hasil perkebunan dijual dengan merek dagang KOPI EVA. Di warung kopi ini juga dijual beragam kopi mulai dari biji kopi, kopi bubuk sampai kopi berbentuk sirup. Kisaran harga satu bungkus kopi eva Rp 5000 – Rp 12.500. Biji kopi seharga Rp 12.500, sedang sirup kopi seharga  Rp 25.000 per botol.
Eva Coffee House, Ambarawa
Eva Coffee House, Ambarawa
 
4. Sate Kelinci. Selain tahu serasi, di Bandungan, kamu juga bisa menikmati sate kelinci dengan rasa dagingnya yang lembut dan gurih. Penjual sate kelinci di daerah ini jumlahnya juga tak kalah banyak. Kebanyakan penjualnya adalah mbok-mbok. Mereka menempati lokasi di pinggir jalan atau menempel pada tembok objek wisata Bandungan. Harga untuk 10 tusuk sate kelinci dengan lontong atau nasi berkisar Rp 11.000,- Untuk yang tidak suka sate kelinci, bisa nikmati sate ayam dengan harga lebih murah Rp 1.000,- Sate kelinci ini maupun sate ayam disantap dengan bumbu kacang yang kental.
5. Serabi Ngampin. Pangan olahan, serabi ini dapat dijumpai di Desa Ngampin, yang merupakan salah satu kuliner khas daerah ini. Begitu juga hasil kopi di Bedono. Serabi ini dijual di sepanjang jalan protokol Ambarawa-Magelang (tepatnya 1 km setelah Subterminal Bus Ambarawa menuju Yogyakarta). Selain serabi di Ngampin ini juga dijual beragam makanan khas yang berupa jenang Ngampin, peyek kacang, dan kerupuk opak (sermier). Makanan tersebut hasil olahan singkong.
Serabi Ngampin memang menjadi primadona usaha warga di sekitar desa itu. Ia merupakan makanan khas Kabupaten Semarang. Rasanya enak dan menarik. Proses pengolahannnya memperhatikan aspek higienis dan sanitasi, sehingga aman bagi kesehatan konsumen. Selain itu proses pembuatan serabi Ngampin juga terjaga karena tidak menggunakan bahan makanan tambahan (BMT), seperti pengawet, pewarna makanan, pemanis, dan penambah aroma buatan (sintetis).
Serabi Ngampin, Ambarawa
Serabi Ngampin, Ambarawa
D. TRANSPORTASI
Ambarawa dengan mudah diakses baik dari Yogyakarta (sekitar 2 jam dengan mobil, atau 3 jam dengan bus) atau Semarang. Jalan-jalan beraspal dan mulus – kecuali bagi orang yang menghubungkan Ambarawa ke kompleks, yang curam dan agak sempit. Berbagai akomodasi dan transportasi yang tersedia.
Bagi pengunjung dari Jakarta, mereka dapat menggunakan pesawat ke Semarang, dengan kereta api atau dengan Bus. Jika menggunakan pesawat terbang, ada banyak perusahaan pesawat yang dapat dipilih seperti Garuda Indonesia, Mandala, Batavia, Sriwijaya, dan Lion.
Untuk Kereta Api dapat memilih kereta api kelas eksekutif seperti Argo Muria, Argo Sindoro, Argo Bromo Anggrek, dan Sembrani. Untuk Bus pilih pilihannya PO Raya, Perusahaan Bus Kramat Jati, dan Perusahaan Bus Nusantara.
Travel agen di Semarang, Solo atau Yogyakarta akan dapat mengatur transportasi pribadi (mobil atau minibus) untuk membawa kamu ke sana. Bis jarak jauh antara Yogyakarta dan Semarang pasti akan melewati kota Ambarawa.Malahan kamu bisa turun di halte bus dekat museum Kereta Api dan berjalan kaki menuruni bukit sekitar 5 / 10 menit. Untuk yang datang dari Kota Solo, kamu perlu turun di stasiun bus Bawen di persimpangan jalan utama utara Ambarawa dan berpindah bis jurusan Yogyakarta atau salah satu dari bus-bus lokal kecil untuk menuju kota Ambarawa atau ke Bandungan.
Bus dari Semarang ke Ambarawa (40 km) memakan waktu satu jam, sedang bus Yogyakarta sampai di Ambarawa (90 km) melalui Magelang butuh waktu sekitar 3 jam. Ambarawa juga bisa digunakan untuk berpindah bus menuju kota Wonosobo dan Dataran Tinggi Dieng. Enam sampai delapan bus sehari berangkat untuk melayani jalur Ambarawa-Wonosobo-Purwokerto, atau kamu juga dapat naik bis menuju Yogyakarta hingga Secang, kemudian berpindah bus menuju Wonosobo.


LARUNG TUMPENG: Sejumlah warga Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, melarung tumpeng dan sesaji di tengah Rawapening, Selasa (21/2) malam. Acara itu sebagai ungkapan rasa syukur petani dan nelayan kepada Sang Agung.(30a)

 

 

 

DALAM situasi hujan, Kepala Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Susilo, dengan berpakaian adat Jawa memimpin kirab sesaji. Bersama para kepala dusun (kadus), ketua RT/RW, dan sejumlah ibu yang juga berpakaian adat yang sama, sore itu ia membawa aneka tumpeng.

Ya, menjelang acara larung tumpeng agung di Danau Rawapening, Selasa (21/2), sejak pukul 17:00 itu mereka mengarak sesaji dengan aneka rupa makanan. Perjalanan yang menempuh jarak sekitar tiga kilometer tersebut, menyita perhatian banyak warga.

Para pembawa tumpeng tidak menyerah, meski air dari langit menerpanya. Diarak sekitar dua jam, tumpeng agung yang terdiri atas buah-buahan, hasil nelayan dan petani, kinang ayu, dawet ayu, bacem tempe, ingkung bebek, obor sebanyak 17 buah, dan hiasan janur kuning, itu tiba di area wisata Bukit Cinta sekitar pukul 19:00.

Selanjutnya, sesaji yang juga memuat 17 tumpeng itu diterima oleh FX Pandiman selaku orang yang dituakan.

”Acara larungan ini diharapkan agar warga diberi kesehatan, keselamatan, dan kelancaran, dalam mencari rezeki. Kami juga berdoa memohon kepada Sang Kuasa agar pemerintah Kabupaten Semarang dan Negara Indonesia aman dari marabahaya,” terang Pandiman.

Tumpeng agung itu, menurut dia, bukan untuk makan ”penunggu” Rawapening, tetapi sebagai wujud bersyukur dan menyembah kepada Sang Agung.

Acara larungan tahun ini, berbeda dengan tahun kemarin. Jika tahun lalu tumpeng tidak dikirab, kini muncul cetusan warga Kebondowo untuk melakukan arak-arakan. Selain itu, keluarga Keraton Solo seperti Ratu Alit dan Dipokusumo yang pada acara larungan tahun lalu diundang, kali ini sengaja tidak dihadirkan.

”Sebab, larung tumpeng tahun ini benar-benar untuk kepentingan warga di sekitar danau saja. Acara kirab tumpeng agung juga akan menjadi budaya baru di daerah ini,” tutur Pandiman.

Nyalakan Obor

Pada acara kali ini, juga tidak menampilkan kesenian wayang kulit seperti tahun lalu, tapi hanya ada gamelan Jawa dengan para sinden yang melantunkan tembang Jawa mengiringi larung sesaji.

Setelah tumpeng agung diterima Pandiman, delapan kidung rawa pun dinyanyikan.

”Saya bernyanyi empat kidung, sedangkan empat lainnya oleh Ki Sunaryo,” terang Pandiman.

Kemudian diadakan acara sambutan, yang dilanjutkan dengan penyalaan obor oleh para pejabat setempat. Para pejabat itu di antaranya Bupati Semarang, Bambang Guritno, Camat Banyubiru, Jati Tri Mulyanto, dan Kades Kebondowo, Susilo. Para kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Semarang juga mendapat kesempatan menyalakan obor. Begitu 17 obor menyala, alunan gamelan Jawa kebo giroterlantun.

Layaknya mengiringi jalannya pengantin, sesaji tersebut perlahan-lahan diarak menuju Rawapening untuk dilarung. Meski cuaca gerimis, warga tetap antusias mengikuti ritual tersebut. Bahkan, malam harinya sejumlah warga juga menikmati gamelan dengan alunan suara para sinden.

 

PhotobucketWaktu menunjukan pukul 05:30, tanggal 1 September 2011 disaat mata luas memandang hamparan danau dengan kabut tipisnya. Rawa Pening di Kabupate Semarang, Jawa Tengah menjadi tujuan perjalanan kali ini. Udara dingin dan kabut yang berangsur melayang, menjebak mata akan eksotisme danau yang diapit gunung-gunung dari segala penjuru. Sinar mentari dari ufuk timur mulai menghangatkan permukaan danau dan menyinari organisme yang ada. Geliat kehidupuan mulai berdenyut seiring naiknya Sang Surya. Hamparan Eceng Gondong yang terhampar luas dan sebagian besar menutupi permukaan danau, seolah tak mengurangi rasa kagung Rawa Pening. Ada banyak sisi keindahan yang bisa dinikmati pagi ini.Photobucket

Bergerak dari dermaga di dekat jembatan rel, pandangan mata tertuju pada sisi timur dan tenggara danau. Bukit-bukit yang membendung Rawa Pening mulai terlihat yang tersamar kabut tipis. Lapisan bukit-demi bukit yang disekat oleh uap air, terlihat indah. Sisi eksotik Rawa Pening mulai terlihat seiring Sang Surya yang semakin meninggi. Kabut mulai terkuak dan temaram cahaya matahari menghijaukan perbukitan. Lapis demi lapis mulai terpisah dan terlihat jelas. Warna-warni kehidupan mulai menampakan diri dan beberapa burung sudah berkeliaran untuk mencari makan.

Photobucket

Geliat masarakat di sekitar Rawa Pening mulai nampak. Sampan dan perahu-perahu motor mulai mengombang-ambingkan permukaan danau yang semula tenang. Riak-riak air dari mesin perahu tempel memecah lembutnya air danau menjadi gelombang yang serentak menggoyang hamparan Eceng Gondok. Nelayan mulai sibuk dengan aktivitasnya masing-maasing, baik memancing, menjala hingga memberi pakan ikan di karamba apung yang di tanam di pinggir danau. Hari semakin siang, semakin banyak orang yang mulai memasuki perairan danau yang dijadikan pegangan dalam mencari nafkah kehidupan. Rawa Pening mulai hidup untuk memberikan kehidupan untuk nelayan dan keindahan untuk penikmatnya.

Photobucket

Potensi sumber daya alam yang luar biasa untuk danau alam ini. Pengelolaan potensi danau akan berdampak pada kemajuan atau kerusakan Rawa Pening. Saat ini, fenomena eutrofikasi terjadi akibat akumulasi limbah rumah tangga dan pertanian yang benyak mengandung phospat. Ledakan alga, Eceng Gondong akibat kandungan phospat yang melimpah akan memperngaruhi ekosistem danau. Rawa Pening ibarat tempat penampungan limbah cari dari segala penjuru tempat, dan disaat daya dukung mulai goyah maka benih-benih bencana berkecambah. Dibalik kerusakan alam yang mulai semakin mengancam, maka keindahan seolah lah tak bergeming dan tetap memancarkan pesonanya. tak ada habisnya menikmati Rawa Pening dari beberapa sisi dan sudut pandang. Tugas kita yang mengerti dan paham akan potensi besar ini untuk tetap menjaga danau alam ini agar tetap memiliki daya dukung yang baik.

Salam

DhaVe

IMG_5084 Panorama.jpg
 Komentar 


IMG_5038.jpg
 Komentar 

IMG_5041.jpg
 Komentar 

IMG_5047.jpg
 Komentar 

IMG_5053 Panorama.jpg
  

IMG_5057 Panorama.jpg
 Komentar 

IMG_5069.jpg
 Komentar 

IMG_5070.jpg
 Komentar 

IMG_5071.jpg
  

IMG_5105.jpg
 Komentar 

IMG_5090.jpg
  

IMG_5091 Panorama.jpg
 Komentar 

Esensi dari spiritualitas atau kebatinan adalah laku untuk mengetahui kasunyatan yaitu kenyataan sejati tentang kehidupan dijagat yang semuanya terjadi atas kehendak Gusti, Sang Pencipta Alam beserta segala isinya.

Untuk itu, seorang pencari ilmu sejati, harus mengenal kembali diri sejatinya untuk bisa mampu mengetahui rahasia kehidupan.Hal ini terjadi karena jalan kehidupan terlalu dibebani oleh kepentingan duniawi, sehingga mengabaikan unsur spiritualitas.

Pencari kebenaran sejati harus punya tekad dan keberanian menjalani laku spiritual untuk menemukan pencerahan jiwa, sehingga mencapai tataran “ Jumbuhing Kawulo Gusti” , hubungan serasi antara dirinya dengan Sang Pencipta.

Telah diuraikan di artikel sebelumnya bahwa manusia  adalah suksma yang memakai raga fisik dan eteris, jadi esensi manusia adalah “zat halus” yang dicipta Gusti, Tuhan untuk mengenakan “pakaian” fisik.Artinya manusia itu juga termasuk “bangsa halus”, jadi tidak perlu takut kepada makhluk halus apapun. Pengertian ini jangan dirubah menjadi : manusia adalah seonggok raga yang punya nyawa. Pemahaman seperti ini menyebabkan manusia terlalu mementingkan keperluan raga, bahkan memanjakannya dengan berbagai nafsu duniawi, sehingga manusia semakin menjauh dari pengertian hidup sejati yang tidak pernah terpisahkan dari Yang Membuat dan Memberi Hidup, yaitu Tuhan.

Telah pula kita uraikan bahwa setiap manusia yang menjalani kehidupan didunia,  mempunyai banyak saudara halus dan pengawal halus, yang telah ada sejak sebelum kelahirannya. Jadi setiap manusia dikitari oleh para pengawal yang tidak berbadan fisik, melainkan berbadan cahaya.

Penghuni dunia

Penghuni dunia , bumi ini adalah berbagai macam makhluk yang beraga fisik, seperti berbagai macam binatang yang hidup dipelbagai bagian bumi, baik di darat, di air, di negeri tropis ataupun di daerah dingin bahkan di kutub. Ada juga berbagai macam tetumbuhan dan pohon-pohonan. Selain itu juga manusia dari berbagai suku dan bangsa.

Itu adalah makhluk-makhluk dan tanaman yang punya ujud nyata dan kelihatan oleh mata normal. Telah kami jelaskan sebelumnya bahwa sebagai akibat kelahiran  manusia dibumi, dimana pengaruh logika sangat besar, maka ada dua kelompok manusia.

Pertama :  Sebagian terbesar saudara-saudara kita yang fungsi perangkat-perangkat batinnya seperti mata, rasa tidak diaktifkan.Maka yang dilihat atau disebut sebagai kenyataan adalah yang terlihat, yang ada ,yang bisa ditangkap perangkat-perangkat lahir panca indra. Itu bagus, perangkat raganya berfungsi baik, istilah umumnya : manusia normal.

Kedua :Ada saudara-saudara kita( mungkin jumlahnya relatif kecil) yang selain perangkat lahirnya berfungsi baik, perangkat batinnya juga berfungsi baik, selain punya mata normal yang mampu melihat jelas, mata batinnya atau ada yang menyebut mata ketiganya juga berfungsi sempurna. Demikian pula perangkat otaknya dan perasaannya.

Jadi pengertian kenyataan atau dunia nyata bagi kedua kelompok manusia itu menjadi berbeda.Sebagai spiritualis kita bisa mengerti bahwa saudara-saudara yang normal hanya melihat yang nyata, konkrit saja. Sedangkan bagi yang mata dan rasa batinnya berfungsi baik, mereka itu melihat yang kelihatan dan “yang tidak kelihatan”.

Makhluk halus di dunia( khususnya Jawa)

Pada kenyataannya dunia ini, khususnya Jawa ( ini dibicarakan sesuai pengalaman di Jawa, tempat tinggal kita), tidak hanya dihuni oleh bangsa manusia dan berbagai macam hewan.

Bumi, pulau Jawa selain dihuni manusia juga dihuni oleh ‘bangsa halus” yang berbagai macam pula.Mereka itu menempati dimensinya/alamnya masing-masing, meski semua itu ada di Jawa.

Untuk mempermudah pemahaman, bayangkan bahwa dunia atau Jawa ini adalah sebuah pesawat televisi.Kita bisa melihat siaran dari stasiun teve lain kalau kita rubah channelnya, kita setel tempat lain.

Jadi meskipun pada satu saat kita berada disatu tempat didunianya manusia, tetapi kalau kita switch channelnya dan kita pindah kesaluran lain, maka kita akan berada didimensi lain, di dunia lain.Hal ini bisa dilakukan oleh orang yang mampu atau kita “ ditarik” ke dunia lain oleh pihak lain yang perlu bantuan. Misalnya : Dalang wayang kulit dan seluruh rombongan yang diundang untuk melakukan pagelaran wayang kulit disuatu tempat di dimensi lain.Sesudah selesai pagelaran, mereka pulang dan kembali didunia manusia. 

Seorang penyembuh yang dimintai bantuan untuk mengobati makhluk-makhluk halus lain dimensi supaya sembuh dari sakitnya. Penyembuhan bisa terjadi di dimensi lain, tetapi bisa juga bangsa halus itu yang berkunjung. Ini tentu disesuaikan melalui permufakatan kedua pihak.

Sekedar pengetahuan

Penguraian mengenai eksistensi makhluk halus ( terutama di Jawa), bukanlah dimaksudkan untuk memunculkan hal yang takhayul, ini hanya untuk menambah wawasan saja. Karena di masyarakat bertebaran dongeng, juga kini via media elektronik ,cerita-cerita yang menyeramkan yang menggambarkan kehidupan bangsa halus, tokoh-tokoh bangsa halus, kejahatannya dan lain sebagainya, yang menurut pihak-pihak yang paham, sebagian besar cerita itu memberikan gambaran yang keliru atau misleading.

Bangsa halus seperti juga bangsa manusia ada yang baik dan ada yang jahat watak dan perbuatannya.

Sebenarnya bagi spiritalis, orang-orang kebatinan yang dicari adalah kebenaran sejati, jalan yang mengagungkan dan menuju Tuhan . Sehingga pencari ilmu sejati semakin merasa dekat dan hubungannya serasi dengan Gusti, istilah kebatinan tradisionalnya : Jumbuhing Kawulo Gusti.

Untuk mencapai anugerah Tuhan yang berupa pencerahan jiwa itu tidak ringan lakunya, orang tua-tua kita bilang : Kudu wani pitukone! Ini hanya bisa dijalani oleh orang-orang yang punya tekad, berani menempuh jalan suci menuju kebenaran sejati. Dasar utamanya tentu pasrah total kepada Tuhan dengan berani bersikap hidup dan melakukan perbuatan yang baik dan benar. Perlu diingat bahwa bagi orang Kejawen, yang disembah lahir batin hanyalah Tuhan, kalau kepada pihak lain hanyalah menghormat. Mungkin ada yang bertanya, orang juga menyembah ratu. Perlu dijelaskan disini bahwa kata menyembah kepada ratu, maksudnya adalah untuk penghormatan, bukan untuk disembah seperti Tuhan.

Perlu diketahui bahwa usaha manusia untuk melakukan pendekatan kepada Tuhan dengan jalan spiritualitas, itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan makhluk –makhluk halus. Masing-masing punya urusannya didunianya masing-masing. Manusia jelas punya urusan yang terus berkembang didunia manusia. Demikian pula bagi makhluk-makhluk halus yang hidup dalam komunitas- komunitasnya. Hanya saja dalam perjalanan spiritualnya, seorang manusia yang tengah mendalami pengetahuan kebatinan, bisa punya pengalaman ketemu dengan makhluk halus ( bisa juga tidak punya pengalaman seperti itu), setiap orang berbeda pengalamannya.

Seorang yang berjalan dijalan Ilahi, divine path, dia bisa mengatasi gangguan dari makhluk halus bila ada. Dia akan mengetahui berdasarkan pengalamannya sendiri, bahwa benar ada makhluk halus baik/ good spirits dan ada yang jahat/ bad spirits.

Bermacam dimensi kehidupan

Perlu diketahui bahwa pada dasarnya terdapat 2/dua golongan makhluk halus.

Pertama : Makhluk halus yang memang diciptakan Tuhan sebagai makhluk halus.

Kedua     : Makhluk halus yang berasal dari manusia yang telah meninggal.

Makhluk halus asli, mereka tinggal bersama bangsanya, di domainnya masing-masing. Ada beberapa golongan makhluk halus yang tinggal di dimensinya masing-masing. Mereka punya masyarakat yang teratur rapi, ada ratu/pemimpin, ada pegawai  dan penduduk biasa. Ada yang berkedudukan tinggi, ada yang rendah.

Kami akan mewancarai saudara spiritualis kami, R.M. Binaji, yang masih aktif bekerja sebagai Technician dan General Affairs disebuah pabrik, dia berumur sekitar 50-an tahun, yang sejak kecil punya rasa yang sensitif.Dia akan bertutur mengenai berbagai bangsa halus yang tinggal di Jawa, berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang bersifat pribadi, tetapi demi mengungkap kebenaran dia bersedia untuk sharing dengan JagadKejawen.( Sebenarnya bangsa halus juga ada dipelbagai belahan dunia, termasuk dinegeri-negeri maju di Eropah dan Amerika Serikat).

Bangsa halus di Jawa, terdiri dari :

1. Merkayangan
Kehidupan bangsa halus Merkayangan seperti kehidupan di dunia manusia, bedanya disaluran ini tidak ada sinar seterang matahari seperti didunianya manusia.

Bangsa Merkayangan, bentuk dan wajahnya seperti manusia. Mereka bekerja dan beraktivitas seperti bangsa manusia. Ada kantor-kantor, toko-toko, pasar, mobil-mobil bagus lalu lalang. Jual beli dengan uang seperti uang di dunia, ada berbagai merek rokok seperti disini.

Bangsa Merkayangan punya teknologi yang lebih maju dari manusia, kapal-kapal terbangnya canggih, ipteknya maju sekali, gedung-gedung pencakar langit mendominasi kehidupan kota yang modern.

2. Siluman
Bangsa siluman bertempat tinggal didaerah yang mengandung banyak air seperti di-danau-danau, laut, samudra dll.

Sistim kehidupan bermasyarakat mereka seperti di kerajaan kuno ,termasuk pangkat dan cara berpakaian.
Jadi , mereka punya ratu, patih, bangsawan, priyayi, pegawai biasa, prajurit, hamba sahaya dll. Tatacara kehidupan dan pergaulannya  seperti bangsawan jaman dulu, termasuk cara berpakaiannya, perhiasannya .

Mereka punya kraton, rumah-rumah joglo kuno yang luas untuk para bangsawan pejabat dengan kereta-kereta kudanya.Dalam jajaran keprajuritan, ketrampilan laga termasuk berbagai macam kesaktian masih dipraktekkan. Banyak warganya, terutama elite priyayinya  mempunyai pusaka-pusaka yang ampuh.

Kanjeng Ratu Kidul
Ratu dan kerajaan siluman yang terkenal menjadi cerita rakyat Jawa adalah Kanjeng Ratu Kidul , Ratu Laut Selatan, Segoro Kidul. Ratu legendaris, amat berkuasa dan sangat cantik yang tinggal di istananya di Laut Selatan dengan pintu gerbangnya di Parangkusumo. Kerajaan lautnya membentang disepanjang pesisir selatan Jawa. Namanya sebagai ratu adalah Prabu Kenconowungu. Di beberapa daerah dia mempunyai Adipati-adipati.

Kanjeng Ratu Kidul mempunyai seorang Patih kepercayaannya yang juga sangat cantik dan sakti, yaitu Nyai Roro Kidul. Kerajaan Laut Selatan masih melakukan upacara-upacara kerajaan dan ritual seperti layaknya sebuah kerajaan kuno.

Menurut cerita rakyat, sejak abad ke 16, telah terjadi perjanjian antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Panembahan Senapati , raja pertama Kerajaan Mataran Kedua , bahwa Kanjeng Ratu Kidul akan selalu melindungi semua raja dan kerajaan Mataram. Pertemuan antara Panembahan Senapati dengan Kanjeng Ratu Kidul pada waktu itu adalah di Parangkusumo, pesisir Laut Selatan, termasuk wilayah Jogjakarta sekarang.

Sarpo Bongso
Dia adalah raja siluman, penguasa Rawa Pening, sebuah danau besar di dekat Ambarawa, antara Magelang dan Semarang, Jawa Tengah. Sarpo Bongso telah sejak jaman kuno menempati danau Rawa Pening beserta dengan kawulanya yang adalah bangsa siluman.Untuk diketahui bahwa Sarpo Bongso adalah siluman asli, dia diciptakan Sang Pencipta sebagai siluman. 

Nyai Roro Kidul, patih kerajaan Laut Selatan adalah juga termasuk golongan siluman asli sejak ribuan tahun yang lalu. 

Kanjeng Ratu Kidul bukanlah siluman asli, beberapa abad sebelumnya Kanjeng Ratu Kidul adalah seorang gusti putri dari sebuah kerajaan di Jawa. 

Jadi menurut pemahaman Kejawen, beliau adalah suksma manusia bertataran tinggi, manusia yang ngratoni – menjadi ratu di dimensi kehidupan lain atas purbawisesa, perintah dari Gusti. 

Di tanah Jawa ini ada beberapa suksma yang aslinya manusia menjadi Ratu/pemimpin di berbagai tempat di dimensi lain atas kehendak Gusti, Tuhan. Pada waktu hidup sebagai manusia mereka berilmu tinggi dan bijak. 

3. Kajiman
Bangsa Kajiman atau yang biasa disebut jim oleh orang Jawa, mereka hidup bermasyarakat seperti layaknya masyarakat kerajaan dijaman kuno. Mereka punya ratu, priyayi dan rakyat biasa yang tinggal di rumah-rumah gaya kuno, sesuai dengan pangkat dan posisinya. Daerah tempat tinggalnya adalah dibukit-bukit batu yang panas.

4. Demit
Bangsa demit bertempat tinggal didaerah pegunungan yang hijau dan sejuk hawanya. Bentuk badan mereka seperti manusia tetapi lebih kecil dan pendek. Mereka hidup sederhana dirumah-rumah kayu dan bambu.

Selain masyarakat Merkayangan, Siluman, Kajiman dan Demit, masih ada 2/dua golongan masyarakat lagi, yaitu masyarakatnya  mereka yang jujur, baik hati, suci dan bijak. Secara detail belum boleh ( sampai saat ini) untuk diberitahukan.

Makhluk halus yang tak teratur

Jadi didunia ini,, khususnya Jawa  ada 7/tujuh dimensi kehidupan yang hidup dalam masyarakat yang sudah teratur, yaitu dimensi alam :1.Manusia 2. Merkayangan. 3. Siluman 4. Kajiman. 5 .Demit .6 dan 7, tempatnya makhluk yang baik dan bijak.

Alamnya manusia adalah berupa alam nyata yang bisa dilihat oleh mata biasa, dimensi yang lain disebut “dunia halus” atau ada yang bilang dunia gaib.

Selain dimensi /alam halus yang ditempati makhluk-makhluk halus yang bermasyarakat dan ada tatanan kehidupan yang teratur, masih ada eksistensi bangsa halus yang tidak bermasyarakat yang teratur. Mereka ini adalah bangsa halus atau ada yang menyebut wong alus yang berasal dari manusia yang salah jalan hidupnya, sehingga mereka tidak bisa kembali kealam mula-mula. Mereka “tersangkut” dibumi, tidak bisa lepas dari daya tarik bumi, karena selama hidupnya didunia telah nekad berbuat salah demi kehidupan keduniawian yang dirasanya enak. Mereka melanggar hukum kehidupan, melakukan kesalahan fatal dengan  melanggar paugeraning Pangeran, ketentuan Tuhan. 

Orang yang berbuat salah tentulah mendapatkan hukuman, hukuman itu bisa dijalani selama masih hidup didunia atau sesudah kehidupan ini. Hukuman yang dijalani sesudah kehidupan ( afterlife), tentu lebih jelek. Kesalahan apa saja yang menyebabkan mendapat hukuman sesudah kehidupan ini? Karena manusia itu pada waktu hidup sebagai manusia telah melakukan : fitnah, tindakan yang tidak jujur, menjadi prewangan (yaitu menjadikan raganya dipakai medium oleh makhluk halus dari golongan salah dan jahat), melakukan black magic, guna-guna, santet, pelet, membuat orang lain menderita bahkan sampai mati, pengasihan, pesugihan, memuja berhala/makhluk halus keblinger, membunuh dan melakukan perbuatan nista.

Dunia makhluk halus ex. manusia ini dinamakan dunia ” watu kayu”, mereka tinggal disembarang tempat antara lain di batu-batu dan pohon-pohon.Mereka menjalani hidup tersiksa sesuai dengan kesalahannya dan jika sewaktu menjalani hukuman berbuat salah lagi, hukumannya akan diperberat.

Rawa Pening (“pening” berasal dari “bening”) adalah danau sekaligus tempat wisata air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas 2.670 hektare. ia menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Pernah menjadi tempat mencari ikan, kini hampir seluruh permukaan rawa ini tertutup eceng gondok. Gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu. Usaha mengatasi spesies invasif ini dilakukan dengan melakukan pembersihan serta pelatihan pemanfaatan eceng gondok dalam kerajinan, namun tekanan populasi tumbuhan ini sangat tinggi.
Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinthing. Cerita Baru Klinthing yang berubah menjadi anak kecil yang penuh luka dan berbau amis sehingga tidak diterima masyarakat dan akhirnya ditolong janda tua ini sudah berlalu.
Rawa ini digemari sebagai obyek wisata pemancingan dan sarana olahraga air. Namun akhir-akhir ini, perahu nelayan bergerak pun sulit.
Sumber : Mbah Gugel
Satu lagi obyek wisata di daerah Jawa Tengah, tepatnya di selatan kota Ambarawa, jika anda dari arah kota Semarang dan menuju kota Yogyakarta, tidak ada salahnya anda berkunjung sebentar di danau ini. Selain memanjakan mata anda dengan pemandangan danau yang tenang nan indah, secara spritual pun jiwa anda akan diobati dengan nyanyian alam yang berbisik halus ke relung jiwa anda.

Tips saya untuk mengunjungi Danau Rawapening, pilihlah waktu di pagi hari agar bisa melihat sunrise, sehingga kesempatan untuk menjumpai warga lokal yang mulai beraktifitas. Nelayan, petani eceng gondok adalah mata pencarian warga sekitar di wilayah danau Rawapening ini.

Dengan berbekal koordinat Google Earth dan GPS Hp, jam 4 pagi saya berangkat dari Semarang, sampai di kota Ambarawa sekitar pukul 5 pagi, sial bagi saya matahari sudah muncul cukup tinggi, sehingga hasrat untuk mengabadikan sunrise sirna sudah. Tiket masuk menurut saya cukup murah jika dibandingkan orkestra alam yang bernyanyi khusus untuk saya pagi itu. Dengan udara pagi yang sejuk, saya mulai menelusuri jalan kecil menuju ‘bukit cinta’. Dari sini terlihat Rawapening yang syahdu, sangat pantas jika dinamakan bukit cinta, sebab tempat ini bisa menyentuh sisi romantisme seseorang.

Setelah dari bukit cinta saya menulusuri tangga menuju bibir Danau Rawapening, banyak nelayan – nelayan yang mencari ikan dan petani eceng gondok yang sedang panen, padahal jam baru menunjukkan 5.30 pagi. Luar biasa dan sekali lagi sungguh pemandangan yang syahdu untuk dinikmati jiwa dan raga.

Oh ya, anda akan ditawari berkeliling danau Rawapening menggunakan sampan nelayan, sayangnya saya agak – agak penakut jika harus naik sampan kecil di tengah danau, jadi saya melewatkan kesempatan itu. Cukup membayar Rp.30.000 anda bisa berkeliling danau Rawapening. Tidak mahal bukan…

Spoiler for ”nelayan memulai aktivitas”:

 

Spoiler for ”aktifitas rawa pening”:

 

Spoiler for ”mendayung”:

 

Spoiler for ”tebar jala”:

 

Spoiler for ”panen eceng gondok”:

 

Spoiler for ”tetap patuh peraturan lalulintas :D”:

Yang nyetir koq malah ga pake helm

 

Spoiler for ”kalo ini TS di bukit cinta :D”:

Kerajinan Enceng Gondok

 

          

 

   

 

 

 

 

Banyak orang mengenal tanaman enceng gondokatau dalam bahasa latin bernama Eichhornia crassipes, merupakan gulma bagi tanaman di sawah. Selain sebagai gulma dalam jumlah yang besar enceng gondok akan mengakibatkan pendangkalan pada perairan seperti danau dan kolam. Tetapi dibalik semua itu banyak peluang usaha yang bisa dihasilkan dari bisnis kerajinan enceng gondok.Enceng gondok merupakan serat alam yang ramah lingkungan sehingga aman untuk bahan kerajinan dan menjadi trend bisnis kedepan. Aneka kerajinan dari bahan enceng gondok bisa kita dapatkan di berbagai toko kerajinan atau supermarket. Dari Kerajinan berupa  sandal enceng gondok, tas, dompet serta pernik-pernik perhiasan enceng gondok sampai furniturepun dapat dibuat dari enceng gondok. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kerajinan tersebut berasal dari tanaman gulma enceng gondok.

Mebel Dari Enceng GondokKerajinan Mebel Dari Enceng Gondok

Peluang usaha kerajinan enceng gondok semakin menemukan tempatnya, seiring dengan pengembangan kerja sama industri kerajinan dan mebel berbasis bahan baku eceng gondok antara Indonesia dengan Pemerintah Mesir. Dengan kerjasama ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di kedua belah pihak. Selain itu dalam kerjasama ini Indonesia di dukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo). Dengan dukungan dari dua lembaga tersebut diharapkan posisi tawar Pengrajin Kerajinan Enceng Gondok yang termasuk dalam Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) lebih kuat.

Pengembangan bisnis kerajinan enceng gondok selain ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama kelompok Bisnis Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) juga bermanfaat dalam mendukung lingkungan hidup daerah sekitar. Sebab, Tanaman eceng gondok selama ini masih dianggap sebagai tanaman yang merugikan, karena dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan perairan, menurunnya populasi ikan, penyumbatan irigasi, penyebab terjadinya banjir, dan tempat bersarangnya nyamuk.

 

Sandal Enceng GondokKerajinan Sandal Enceng Gondok

Salah satu perusahaan yang konsen pada bidang ini adalah Tim CSR Adaro, sejak Juni 2009mengembangkan UKM Eceng Gondok untuk memberdayakan masyarakat sekitar tambang melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang dibentuknya. LPB mencoba memanfaatkan potensi alam yang melimpah tersebut di desa Paminggir Kecamatan Paminggir dan Desa Sungai Luang Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan. Di kedua daerah tersebut potensi eceng gondok melimpah namun tak termanfaatkan selama ini.

Kegiatan LPB meliputi pelatihan Kerajinan Anyaman Eceng Gondok bagi masyarakat yang ada di sana dan membentuk kelompok-kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kerajinan eceng gondok. Materi yang diberikan dalam pelatihan Kerajinan Anyaman Eceng Gondok antara lain mengenai pemanenan eceng gondok, penyortiran, pengeringan, memutihkan, teknik penganyaman, dan teknik finishing eceng gondok. Selain itu juga diberikan pelatihan manajemen, meliputi pembukuan dan pelatihan kewirausahaan, dan pengawasan mutu.

Masyarakat tidak hanya dilatih mengolah eceng gondok namun juga dilatih bagaimana melakukan pengawasan terhadap mutu dan mampu mengetahui trend yang disukai pasar. Dengan cara ini diharapkan mereka akan menjadi pengrajin yang professional. Pelatihan pengawasan mutu ini melibatkan Dinas Perindustrian setempat.

Seorang pengrajin kerajinan Enceng gondok Abdul Jalal, warga Kelurahan Klego, Pekalongan, Jawa Tengah, telah menggeluti bisnis kreatif mengubah tanaman eceng gondok menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi. Kerajinan dari bahan dasar eceng gondok buatan Abdul Jalal antara lain berupa hiasan dinding, sandal, taplak meja, batal kursi dan dompet. Jika sudah berbentuk barang kerajinan ini, kesan eceng gondok sebagai tanaman tak bernilai pun sirna.

Awalnya Abdul Jalal bisa membuat kerajinan dari eceng gondok itu belajar orang, setelah itu dia belajar dan mencoba mandiri, sementara produknya sendiri diekspor ke luar negeri antara lain Amerika, Australia, Inggris dan terakhir Arab Saudi.

Lain lagi dengan Pengrajin Kerajinan Enceng Gondok di Dusun Jambu, sebuah dusun yang terletak di pesisir pantai selatan Bantul, tepatnya di Patehan, Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul. Banyak warga disana menekuni Bisnis Kerajinan Enceng Gondok dalam skala usaha kecil dan Rumah tangga. Meski demikian ketekunan warga Jambu dalam menganyam enceng gondok dan menghasilkan berbagai bentuk kerajinan mampu menghantar produknya ke pasar Amerika Serikat, Belgia dan Australia.

Proses Pengeringan Enceng Gondok

Banyaknya potensi alam tanaman enceng gondok dan peluang ekonomi yang cukup menjanjikan membuat sentra kerajinan enceng gondok dibeberapa tempat. Hanya perlu lebih diintensifkan lagi agar meningkatkan ekonomi bisnis usaha kecil dan rumah tangga.

Jika anda tertarik menekuni bisnis kerajinan enceng gondok, prosesnya tidak susah. Proses membuat kerajinan enceng gondokPertama, eceng gondok yang baru diambil dari sungai di jemur hingga kering.Kemudian batang eceng gondok yang telah kering dibentuk lembaran-lembaran kecil. Lembaran batang eceng gondok yang telah mengering inilah yang nantinya dianyam dan dibentuk menjadi kerajinan sesuai yang dikehendaki. Selamat mencoba. (Galeriukm).

Menyulap bahan serat alam seperti Pohon Gebang, Daun pandan dan sebagainya menjadi kerajinan tangan yang unik merupakan kegiatan sehari-hari masyarakat Salamrejo Sentolo. Beberapa profil pengrajin kerajinan serat alam Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo, telah diulas pada tulisan terdahulu. Pada tulisan ini akan kita bahas bagaimana proses bahan serat alam diubah menjadi hasil kerajinan tangan yang artistik dan  hasil-hasil produk kerajinan serat alam yang unik. Bagi sebagian orang tentu tidak akan menyangka tanaman berbatang tunggal dengan tinggi sekitar  15-20 centimeter dengan daun berbentuk kipas dan bertangkai panjang tersebut ternyata punya nilai ekonomis yang tinggi, setelah  menjadi aneka kerajinan tangan. Atau tanaman gulma enceng gondok yang banyak ditemukan di rawa-rawa atau sawah dapat diubah menjadi kerajinan tangan yang menarik. Handicraf berbahan dasar serat alam memiliki keindahan tersendiri, terkesan natural dan ramah lingkungan.

Proses membuat kerajinan tangan dari serat alam menjadi kerajinan tangan meliputi beberapa  proses. Tanaman Pohon gebang pertama kali   dibelah, direndam, danselanjutnya  dijemur. Setelah serat cukup kering kemudian dirangkai menjadi tali berukuran kecil. Dengan tali-tali berukuran kecil tersebut siap dianyam menjadi kerajinan seperti tas, topi, keranjang dan lain-lain. Proses selanjutnya adalah  pewarnaan, pelapisan tas bagian dalam, dan proses finishing seperti pemberin furnish dan memberikan berbagai macam aksesoris. Berbagai macam kerajinan yang sudah melewati proses-proses tersebut telah  menjadi kerajinan tangan serat alam yang siap untuk dipasarkan. Berikut beberapa contoh produksi kerajinan tangan serat alam.

Kerajinan Tangan Tas Handle Vinil. Bahan Serat Alam Pandan dan Gajih. 

Koleksi Pandansari Craft

Kerajinan TanganTas Agel Kancing Kelapa. Bahan Agel 

Kerajinan Koleksi Astuti Craft

Kerajinan Tas Koleksi Heriyanto craft
Kerajinan Tangan  Koleksi Jogjavanesia Hasil Produksi Unggulan Gulma Mutiara Craft Tas Pandan Motif WsCraft
Tas Enceng Rantai Dari Bahan enceng Gondok. Koleksi WsCraft Placemate 1 set isi 6 pcs, Dari Bahan Pandan.Koleksi WsCraft Tas Pandan Oval Rante 

Bahan dari Daun pandan

Koleksi WsCraft

h ,
Tas Eceng Palit.ahan Enceng Gondok 

Koleksi WsCraft

Tas Eceng Prau.ahan Enceng Gondok 

Koleksi WsCraft

Tol Eceng. Bahan Enceng Gondok 

Koleksi WsCraft

(Galeriukm)

[Image: 230543_122851794462254_100002123034260_1...1065_n.jpg]

Jika mengunjungi obyek wisata Pemandian Muncul, di Banyubiru, Kabupaten Semarang, tidak ada salahnya menjajal keunikan dan kenikmatan pecel keong di Warung Makan Mbak Toen. Bagi masyarakat perkotaan boleh jadi makanan ini kurang lazim. Sungguh, rasanya cukup unik, kaya dengan bumbu dan empuk.

Saat musim liburan, warung makan yang persis berada di depan Pemandian Muncul bakal ramai pengunjung. Duduk terpaksa harus antre atau memilih lesehan di tikar yang disediakan di samping warung. Sebetulnya, pecel keong ini hampir sama dengan pecel umumnya. Sayuran dengan mi dan dua irisan timun berlumur bumbu kacang. Perbedaannya, ada tambahan oseng-oseng keong sawah.

Aroma jahe cukup kental tercium dari oseng-oseng keong itu, sehingga di lidah terasa sedikit pedas, mengiringi rasa manis. Rasa daging keong itu hampir mirip kerang, hanya teksturnya sedikit lebih kenyal.

Menurut Romjatun (47), pemilik warung ini, keong sebagai bahan baku berasal dari persawahan di sekitar Banyubiru. Untuk membuat daging keong empuk, dia merebusnya hingga satu jam. Setelah itu, daging keong akan mudah terlepas dari cangkangnya.

“Tidak ada bumbu rahasia, kami mengoseng keong dengan bumbu lengkap, jahe, cabai, kemiri, kunyit, dan kecap. Itu resep turun temurun. Menu itu dibuat 20 tahun lalu oleh mbah saya,” katanya, Kamis (18/12).

Selain menu andalan pecel keong, pengunjung dapat pula menikmati pecel belut atau mujahir. Sebagai pelengkap, tersedia aneka keripik, tahu, dan tempe goreng. Harganya pun terjangkau, Rp 4.000 untuk pecel keong tanpa nasi dan Rp 5.000 jika dengan nasi per porsi. Adapun harga pecel belut dan mujahir masing-masing Rp 8.000.

Untuk minuman, di warung makan itu ada pula menu khas, es kolak ketan seharga Rp 3.000 per porsi. Minuman itu lumayan menyegarkan. Warung Makan Mbak Toen buka setiap hari dari pukul 07.00-17.30, termasuk saat hari besar seperti Lebaran.

Wisnu Sucahyo (50), warga Salatiga yang sedang asyik menyantap pecel keong, menilai rasa pecel itu sangat unik, sehingga dia selalu menyempatkan diri menyantap menu tersebut kala melewati jalur alternatif Salatiga-Ambarawa. Wisnu sering menyantap sajian pecel keong itu sejak masih kuliah.

“Keong sawah dipercaya dapat memulihkan kondisi badan yang lelah dan rematik,” kata Romjatun. Tantangan menarik untuk mencobanya sendiri.

1310514384788096995

Urusan mencicipi makanan lokal ala Indonesia… the local traditional cuisine merupakan seni tersendiri. Ada rasa kepuasan jika kita pernah merasakan banyak menu-menu nusantara. Makanan ala barat boleh lah mempunyai kelas dan cita rasa sendiri. Okelah sebagai pencinta seni rasa makanan, ndak boleh dong mengkonfrontasikan kubu-kubu makanan. Sesama makanan besaudara kan ?

The Indonesian Local cuisine… termasuk makanan yang maaf berbau ndeso… lha itulah seninya. Wisata kuliner tidak berarti terus kita hobi makan berlebihan lho, tetapi bagaimana kita nglaras roso… wisata rasa.. Bagi sebagian kawan-kawan yang belum pernah menggeser seni rasa makanan, ke ranah makanan tradisional, dipersilahkan mencoba… untuk berpetualang ke dunia makanan asli Indonesia. Cobalah dari yang ada di sekitar anda. Buanyak makanan Indonesia yang bisa kita gali… kita kunjungi… kita apresiasi, menjadi seni nglaras roso…

Yang mau saya tawarkan ini, maaf barangkali banyak teman yang sudah mencoba dan merasakan. Kenikmatan wisata kuliner, tidak ditentukan dengan tempatnya yang wah bintang lima, restoran international, tetapi bagaimana kita meng-apresiasi dimensi-dimensi makanan itu. Bagaimana makanan dibuat, sejarahnya, latar belakang budaya setempat, cerita-cerita yang berkaitan dengan legenda makanan itu, detail-detail rasa, penampilan makanannya… banyak lah.  Masalah wisata kuliner adalah seni rasa, bukan budaya rakus tamaknya makan memakan. Beda jauh… wisata kuliner adalah rendevousnya saraf-saraf pengecapan, penglihatan, pendengaran, kepekaan sosial, kesensitifan religi, halusnya berbudaya, bahkan sampai urusan cinta. Wisata kuliner bisa melebar spektrumnya ke memperhalus jiwa..

Makanan yang bercita-rasa seni dan jiwa itu adalah pintu dari proses-proses kelembutan dan kehalusan jiwa kita. Mirip dengan khasanah seni musik, teater, puisi, lukisan. Sepiring pecel yang derdiri dari nasih putih yang disusun dalam gundukan seperti bukit terletak manis di seperempat bagian piring itu, setengah bagian yang lainnya ada susunan lapisan yang luar biasa, ada putih besih kubis dalam ukuran yang manis, kacang panjang yang rapi, tauge dan sebuah guratan sambal pecel merah kecoklatan yang manis. Dari bentuk guratannya, menunjukkan suatu gerakan menyiramkan sambal secara terampil, dengan presisi letak yang akurat  di atas layer-layer sayuran hijau putih yang cantik itu.

Lalu sambil menelan air ludah, semua indera kita tertantang dengan stimulan harumnya belut goreng, telinga kita mendengarkan merdu dan renyahnya, belut yang berlapis tepung itu mencebur ke dalam minyak panas yang menebarkan aroma harum dan gurih. Suaranya terkomposisi dalam pola yang tetap. Celoteh para wanita-wanita itu melengkapi identitas pecel belut yang mau saya santap. Saya dan anak sulung saya yang mulai juga menyukai petualangan makanan lezat, tidak berkutik sewaktu dua piring belut goreng hangat, mulai mendekat ke mata kita, ke meja kita. Anak saya mringis, mengungkapan kelegaan hatinya menunggu makanan legendaris itu. Belut-belut yang berlapis tepung kuning keputihan, tersusun melingkar-lingkar cantik. Dengan tangkasnya tangan-tangan kita, mendekati komposisi dua piring, piring pertama pecel dan nasi, piring kedua, belut gorengnya.

Wisata Kabupaten Semarang

Indotoplist.com : Bukit Cinta, Muncul, Tirto Muncul, Rawa Pening, Rawa Permai, Pasar Kriya, Kebun Tlogo, Senjoyo, Umbul Songo, Kopeng
Wisata Kabupaten Semarang 2

BUKIT CINTA

Bukit Cinta berada di desa Kebon Dowo, Kecamatan Banyubiru. Obyek wisata yang berada di tepi Rawa pening dengan taman dan pepohonan yang rindang. Juga sangat tepat untuk wisata air yaitu motor air dan ski. Disekitar lokasi juga terdapat warung-warung yang menyediakan makanan khas seperti pecel lele, sate kerang, dan makanan ikan air tawar.

Wisata Kabupaten Semarang 2

PEMANDIAN MUNCUL

Pemandian muncul adalah wisata pemandian dengan sumber air alam yang cukup menarik dimana mata airnya muncul dari dasar kolam. Wisata ini berada di desa Rowo Boni, Kecamatan Banyubiru atau sekitar 25 km dari kota Ungaran dan 9 km dari kota Salatiga. Berada di kaki gunung Gajah Mungkur. Selain pemandangan alam yg indah juga terdapat kios-kios souvenir dan warung-warung yang menyediakan makanan khas ikan air tawar.

Wisata Kabupaten Semarang 2

LANGEN TIRTO MUNCUL

Wisata Alam yang dipadukan dengan wisata pendidikan yang berlokasi di desa Rowo Boni Kecamatan Banyubiru atau sekitar 15 km dari kota Ambarawa. Obyek wisata ini sangat menarik karena terletak dikaki gunung Gajah Mungkur. Selain pemandangan alam juga dilengkapi dengan kolam pancing, rumah makan, dan kebun binatang mini.

Wisata Kabupaten Semarang 2

RAWA PENING

Wisata air dengan perahu-perahu tradisional yang terletak dikaki gunung Telomoyo, Ungaran, Merbabu dan Kendalisodo, tepatnya berada di kecamatan Ambarawa, Tuntang, Bawen dan Banyubiru atau sekitar 25 km dari kota Ungaran. Terdapat pula daya tarik sebagai arena pancing alam, aktivitas nelayan dan sumber bahan baku perajin enceng gondok. Fasilitas yang lain adalah lokasinya mudah dijangkau serta dikelilingi obyek wisata lain dan rumah makan.

Wisata Kabupaten Semarang 2

RAWA PERMAI

Wisata kenangan dipasu dengan wisata alama yang dilengkapi dengan rumah makan lesehan serta terdapat kolam renang dengan air yang bersih dan segar Terletak di tepi jalan Semarang Solo sekitar 25 km dari kota Ungaran.

Wisata Kabupaten Semarang 2

PASAR KRIYA

Pusat pasar kerajinan Jawa Tengah yang terletak di jalan Fatmawati 163 desa Lopait, Kecamatan Tuntang. Merupakan pusat penjualan berbagai barang kerajinan antara lain : batik, logam, anyam-anyaman, bambu, ukiran, kuningan dan aneka macam souvenir.

Wisata Kabupaten Semarang 2

AGRO WISATA “KEBUN TLOGO”

Kebon Tlogo terletak di desa Tlogo Kecamatan Tuntang, 1 km dari jalan raya Semarang-Solo. Selain bisa menikmati perkebunan kopi yang ada, Kebon Tlogo juga memiliki pemandangan yang indah yang dilengkapi dengan home stay, area pancing dan rumah makan.

Wisata Kabupaten Semarang 2

SENJOYO

Obyek wisata spiritual dengan lingkungan alam yang segar, berada di desa Tegal Waton kecamatan Tengaran 3 km dari kota salatiga dan 31 km dari kota Ungaran. Dilengkapi dengan bumi perkemahan dan arena pacuan kuda. Obyek wisata ini mempunyai ikatan historis dengan Joko Tingkir.

Wisata Kabupaten Semarang 2

UMBUL SONGO

Wisata alam ini terletak di desa Kopeng  kecamatan Getasan, 24 km dari kota Salatiga. Umbul songo berada di lereng gunung Merbabu di kawasan hutan pinus, mempunyai areal perkemahan dengan pemandangan alam yang indah dan juga kolam renang dengan airnya yang bersih dan menyegarkan. Disekitar lokasi juga terdapat penginapan berupa hotel melati.

Wisata Kabupaten Semarang 2

KOPENG KARTIKA WISATA

Wisata alam ini mempunyai pemandangan yang indah dan hawa yang sejuk. Disekitar lokasi terdapat pasar buah dan sayur, hotel rumah makan, kolam renang dengan sumber air dari pegunungan. lokasinyapun mudah dijangkau karena dilalui jalur bus Magelang-Salatiga, tepatnya di desa kopeng kecamatan getasan sekitar 24 km dari kota Salatiga.

Sumber : Pemkab Semarang (www.semarangkab.go.id)

Taman Wisata RawaPening terdapat di daerah ambarawa, untuk dapat masuk kesana. Jalan menunju Rawa Pening ini terdapat di jalan Raya Semarang � Salatiga ambarawa kabupaten semarang. Keindahan rawa pening dapat anda nikmati pada saat pagi hari, karena Tempat Wisata rawa pening ini menawarkan keindahan danau tersebut.

 

Loket dibuka pukul 8.30 sd 21.00 pada pagi hari anda dapat berekreasi bersama keluarga ditaman rawa pening, karena memang desain taman yang asri ditaman rawa pening sangat cocok untuk rekreasi bersama keluarga, selain menikmati keindahan Danau dirawa pening. Anda dapat menyewa perahu yang telah disediakan di dermaga danau, anda bisa berkeliling danau dan melihat banyaknya eceng gondok dan kehidupan nelayan dirawa pening tersebut. Untuk menyewa perahu yang berkapasitas 10 sd 15 orang ini anda dapat menyewanya seharga Rp 25.000/jam, jadi untuk menghemat lebih baik anda menunggu orang lagi yang ingin menaiki perahu ntersebut. Pada malam hari banyak orang yang datang kewisata rawa pening ini untuk menikmati sajian ikan bakar, karena diareal luar taman banyak terdapat kedai dan rumah makan tradisional yang banyak menyediakan Ikan Gurame bakar.


[navigasi.net] Danau – Rawa Pening

Bagi anda yang hobi memotret/fotografi, keindahan rawa pening ini sangatlah unik. Terutama dipagi hari pada saat sunrise, sangat disarankan anda datang ketaman rawa pening pada jam 5.00 pagi pada saat sunrise. Dan menunggu didermaga tepi danau untuk memotret keindahan panorama danau rawa pening, konon suasana pagi dirawa pening sangat misterius dan mistis. Dan sangat indah untuk diabadikan lewat sebuah kamera, menjelang pagi anda dapat melanjutkan hunting anda dengan menaiki kapal yang disewakan didermaga, biasanya pada saat pagi para nelayan sedang aktif menjala dan mencari ikan didanau yang banyak terdapat eceng gondok tersebut, danau rawa pening ini sangatlah luas. Kalau anda lupa waktu mungkin tidak akan terasa matahari tepat diatas. Selain musium kereta di ambarawa, tidak ada salahnya anda mampir ke taman Wisata Rawa Pening ini.